Kamis, 08 Februari 2018

Al-Baqarah 8-10



سورة البقرة  ٨- ١٠
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُم بِمُؤْمِنِينَ -٨- يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلاَّ أَنفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ -٩- فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ -١٠-

I`rab
Huruf wau ( و ) adalah huruf isti'nafiyah, sehingga jumlah ini adalah awal pembicaraan mengenai kaum munafik. Mereka adalah orang-orang yang mengaku beriman dengan mulutnya tetapi ingkar dalam qalbunya. Allah swt. telah membuka surah ini dengan menjelaskan orang-orang yang bertakwa, kemudian menjelaskan kaum kafir lahir dan batinnya, kemudian menjelaskan kaum munafik. Jar majrur berkaitan dengan kalimah yang dibuang berkedudukan sebagai khobar yang didahulukan.
وَمِنَ النَّاسِ
Isim maushul berkedudukan rofa` sebagai mubtada yang diakhirkan. Selain itu boleh juga ( من ) sebagai nakiraoh maushufah seakan-akan dikatakan ( ومن الناس ناس )
مَن
Fi`il mudhori dirofa`kan, fa`ilnya dhomir yang tersembunyi takdirnya (هو). Jumlah fi`liyah ini sebagai shilah maushul (من) jika (من) sebagai isim maushul. atau jumlah ini sebagai sifat jika (من) sebagai nakirah maushufah.
يَقُولُ
Fi`il dan fa`il. Jumlah ini berkedudukan nashob sebagai isi perkataan
آمَنَّا
Jar majrur berkaitan dengan ( امنا )
بِاللّهِ
Athaf kepada ( بالله )
وَبِالْيَوْمِ
Sifat dari ( يوم )
الآخِرِ
Huruf wau ( و ) adalah huruf haliyah, sementara ( ما ) bermakna nafi yang berfungsi sama seperti ( ليس )
وَمَا
Dhomir munfashil berkedudukan rofa` sebagai isim ( ما )
هُم
Huruf ba () adalah huruf zaidah sekaligus huruf jar. HUruf zaidah ini bermakna taukid (penguatan) karena sebenarnya di dalam Al-Qur'an tidak ada namanya huruf tambahan. Hanya saja ini adalah istilah dalam ilmu nahwu. Jumlah ismiyah keseluruhan ( وما هم بمؤمنين ) berkedudukan nashab sebagai hal
بِمُؤْمِنِينَ
Fi`il mudhori dirofa`kan, ciri rofa`nya adalah tetapnya nun ( ن ) karena ia termasuk af`al khomsah. Huruf wau (و) adalah fa`ilnya. Jumlah fi`liyah ini adalah kalimat baru seakan-akan dikatakan (لم يتظاهرون بالايمان) maka dijawab ( يخادعون ). Ada juga yang mengatakan jumlah ini sebagai hal dari dhomir yang tersembunyi pada kalimah ( يقول ) yakni
(  يقول مخادعين الله والذين امنوا )
يُخَادِعُونَ
Maf`ul bih dari jumlah (يخادعون)
اللّهَ
Athaf kepada ( الله )
وَالَّذِينَ
Jumlah fi`liyah sebagai shilah maushul ( الذين )
آمَنُوا
Huruf wau (و) adalah huruf hal dan (ما) adalah huruf nafi
وَمَا
Fi`il mudhori dirofa`kan, ciri rofa`nya  tetapnya nun ( ن ) dan huruf wau (و) adalah fa`lnya.
يَخْدَعُونَ
Huruf hashr
إِلاَّ
Maf`ul bih. Huruf Ha ( ھ ) adalah dhomir muttashil berkedudukan jar karena idhofat
أَنفُسَهُم
Huruf wau ( و ) adalah huruf athaf atau huruf isti'nafiyah. kalimah ( ما ) adalah huruf nafi.
وَمَا
Fi`il mudhori dirofa`kan. Jumlah ini diathofkan kepada jumlah (وما يخدعون ) atau sebagai kalimat baru
يَشْعُرُونَ
Jar majrur sebagai khobar yang didahulukan
فِي قُلُوبِهِم
Mubtada yang diakhirkan
مَّرَضٌ
Huruf fa ( ف ) adalah huruf athaf. Kalimah ( زاد ) adalah fi`il madhi dan huruf ha ( ھ ) adalah maf`ul bih. Jumlah ini diathafkan kepada kalimat yang dibuang dimana khobar berkaitan dengan kalimah ini. Atau boleh jadi huruf fa ( ف ) adalah huruf isti`nafiyah sehingga jumlah ini adalah bentuk kalimat do`a.
فَزَادَهُمُ
Fa`il dari  ( زادهم )
اللّهُ
Maf`ul bih kedua. Fi`il () digunakan sebagai fi`il lazim dan fi`il muta`adi dua maf`ul bih.
مَرَضاً
Huruf wau () adalah huruf athaf atau huruf isti'nafiyah. Jar majrur sebagai khobar yang didahulukan
وَلَهُم
Mubtada yang diakhirkan
عَذَابٌ
Sifat dari ( عذاب )
أَلِيمٌ
Huruf ba ( ب ) bermakna sebab. Lalu ( ما ) adalah isism maushul atau huruf masdariyah. Berkedudukan jar karena ( ب )
بِمَا
Kalimah ( كان ) dengan isimnya
كَانُوا
Fi`il mudhori dengan fa`ilnya. Jumlah ini sebagai khobar ( كانوا ). Jumlah (كانوا يكذبون) adalah shilah maushul (ما) sehingga maknanya (بالذي يكذبونه). Bisa juga menjadi masdar sehingga maknanya ( بسبب كونهم يكذبون )
يَكْذِبُونَ
Semoga bermanfaat, Al Fatihah.
sumber : I`rabul Qurán wa Bayanuh  J. 1, H. 31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar