Sabtu, 20 Januari 2018

Al-Fatihah 1

سورة الفاتحة
بسم الله الرحمن الرحيم
I`rab
Jar majrur, berkaitan dengan kalimah yang dibuang, takdirnya  ابتدأ. Sehingga jar majrur berkedudukan nashab sebagai maf`ul bih. Atau takdir yang dibuang itu adalah ( ابتدائي ) sehingga jar majrur tersebut berkeduduk-an sebagai khobar dari mubtada yang dibuang. Huruf ba ( ب ) pada kalimah tersebut berfungsi sebagai ( استعانة )  atau  ( الصاق )
بسم
Mudhaf ilaih
الله
Dua shifat Allah swt.
الرحمن الرحيم

Keseluruhan, jumlah Basmalah di atas adalah awal pembicaraan / kalimah.
Semoga bermanfaat, Al Fatihah.
sumber : I`rabul Qurán wa Bayanuh  J. 1, H. 8


Jumat, 19 Januari 2018

Al-fatihah 2-7

سورة الفاتحة
الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ -٢- الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ -٣- مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ -٤- إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ -٥- اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ -٦- صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ -٧-
I`rab


Mubtada
الْحَمْدُ
Jar majrur, berkaitan dengan kalimah yang dibuang. kedudukannya sebagai khobar
لله
Sifat dari kalimah ( لله ). Atau menjadi badal dari kalimat ( لله )
رَبِّ
Mudhof ilaih, di-jar-kan (majrur). Tanda jarnya huruf ya ( ي ) sebagai pengganti harakat kasrah karena ia berbentuk jama` mudzakar salim.
الْعَالَمِينَ
Dua shifat dari kalimah ( لله )
الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ
Sifat yang ke-4 dari kalimah ( لله ). Ada riwayat yang membaca ( ملك ). Perbedaannya, (مالك) berarti Pemilik atau Yang Memiliki dan ( ملك ) berarti Raja atau Yang Menguasai. Ahli nahwu berkata: "( ملك ) lebih terpuji / baik daripada ( مالك ). Jelasnya, kalimah ( مالك ) terkadang bukanlah raja. sebaliknya kalimah ( ملك ) pasti raja atau yang menguasai / memiliki. Bentuk jama` ( ملك ) adalah ( ملوك, املاك ). Bentuk jama` ( مالك ) adalah ( ملاك, مالكون )
مَالِكِ
Mudhof ilaih
يَوْمِ الدِّينِ
Dhomir munfashil berkedudukan nashab sebagai maf`ul bih yang didahulukan, sehingga bermakna ''khusus''
إِيَّاكَ

Fi`il mudhari dirofa`kan, fa`ilnya tersembunyi didalamnya yakni kalimat ( نحن ).
نَعْبُدُ
Athaf kepada ( اياك نعبد ). Kalimah ( نستعين ) adalah fi`il mudhori mu`tal ajwaf. berasal dari kata ( نستعون ). Kasroh pada huruf wau ( و ) terasa berat sehingga dialihkan kepada huruf sebelumnya yaitu huruf `ain ( ع ). kemudian huruf wau ( و ) diganti menjadi huruf ya ( ي ) karena huruf sebelumnya berharokat kasroh, jadilah ( نستعين )
وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Fi`il amr mabni dengan membuang huruf `illat. Pada ayat ini ia bermakna do`a. Kalimah ( نا ) adalh dhomir muttashil yang berkedudukan nashob sebagai maf`ul bih. Sementara fa`ilnya adalah dhamir yang tersembunyi yaitu ( انت )
اهدِنَــــا
Maf`ul bih kedua atau dinashabkan karena membuang huruf khofadz // jar (sehingga menyerupai maf`ul bih-pen-)
الصِّرَاطَ
Sifat dari kalimah ( الصراط ). Kalimah ini berhuruf `illat ( معتل ) asalnya ( مستقوم ), kasroh pada huruf wau ( و ) terasa berat sehingga dipindah ke huruf sebelumnya yakni huruf qaf (  ق), lalu huruf wau ( و ) diganti menjadi huruf ya ( ي ) karena huruf sebelumnya berharokat kasroh
المُستَقِيمَ
Badal dari kalimah ( الصراط )
صِرَاطَ
Isim Maushul berkedudukan mudhaf ilaih yang harus di-jar-kan
الَّذِينَ
Fi`il madhi mabni sukun karena bersambung dengan dhomir yang berharokat. Huruf ta ( ت ) adalah dhomoir muttashil berkedudukan rofa` sebagai fa`il. Jumlah ( انعمت ) adalah shilah dari isim maushul ( الذين ).
أَنعَمتَ
Jar majrur berkaitan dengan ( انعمت )
عَلَيهِمْ
Badal dari dhomir kalimah ( عليهم ) atau dari kalimah ( الذين ). Atau sebagai na`at/sifat dari ( الذين )
غَيرِ
Mudhaf ilaih
المَغضُوبِ
Jar majrur berkedudukan rofa` sebagai na'ibul fa`il dari kalimah ( المغضوب ) karena ia berbentuk isim maf`ul
عَلَيهِمْ
Wau ( و ) adalah huruf athaf. Kalimah ( لا ) adalah zaidah (tambahan) untuk menguatkan makna nafi' pada kalimah ( غير ).
وَلاَ
Diathafkan kepda kalimah ( المغضوب عليهم ), berkedudukan majrur (sebagai mudhaf ilaih) dan ciri jar-nya huruf ya ( ي ) karena ia adalah jama` mudzakar salim.
الضَّالِّينَ
 
Semoga bermanfaat, Al Fatihah
sumber : I`rabul Qurán wa Bayanuh  J. 1, H. 14

Al-Baqarah 1-5

سورة البقرة  ١- ٥
الم -١- ذَلِكَ الْكِتَابُ لاَ رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ -٢- الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ -٣- والَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ -٤- أُوْلَـئِكَ عَلَى هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ وَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ -٥- 
I`rab
Yang dikehendaki dari kalimah ini adalah lafadznya bukan ma'nanya. Berkedudukan rofa` sebagai khobar dari mubtada yang dibuang yakni ( هذه الم )
الم
Isim Isyaroh berkedudukan rofa` sebagai mubtada.
ذَلِكَ
Khobar dari kalimah ( ذلك ) karena dengan kalimah ini memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan (ikhbar) bahwa yang ditunjuk oleh isim isyaraoh adalah kitab suci, yang layak dengan penggunaan istilah ( الكتاب ). Jumlah ibtidaiyah ini tidak memiliki kedudukan dalam i`rab. Selain itu, ada juga yang menjadikannya sebagai badal dari kalimah ( ذلك ) sehingga khobarnya adalah jumlah ( لا ريب فيه ). 
الْكِتَابُ
( لا ) nafi' dan ( ريب ) isimnya, mabni fathah berkedudukan nashab. Jar majrur  berkaitan dengan kalimah yang dibuang sebagai khobar ( لا ). Jumlah ini sebagai khobar ( ذلك ) atau hal dari ( الكتاب )
لاَ رَيْبَ فِيهِ
Khobar ketiga dari kalimah ( ذلك )
هُدًى
Jar majrur berkaitan dengan ( هدى ) atau sifat dari (هدى)
لِّلْمُتَّقِينَ
Isim Maushul berkedudukan jar sebagai sifat dari kalimah ( للمتقين )
الَّذِينَ
Fi`il mudhori` dirofa`kan, tanda rofa`nya adalah tetapnya nun karena ia termasuk af`al khomsah. Huruf wau ( و ) adalah dhomir muttashil berkedudukan rofa` sebagai fa`il. Jumlah fi`liyah berkedudukan sebagai shilah maushul
يُؤْمِنُونَ
Jar majrur berkaitan dengan  ( يؤمنون )
بِالْغَيْبِ
Athaf kepada jumlah ( يؤمنون ) dan masih bagian dari shilah maushul
وَيُقِيمُونَ
Maf`ul bih
الصَّلاةَ
Huruf wau ( و ) adalah huruf athaf. dan ( مما ) adalah jar majrur berkaitan dengan ( ينفقون )
وَمِمَّا
Fi`il madli, fa`il dan maful bih. jumlah ( رزقناهم ) adalah shilah dari ( ما ) dan a`idnya dibuang, takdirnya ( رزقناهم اياه )
رَزَقْنَاهُمْ
Fi`il mudhori` dirofa`kan athaf kepada kalimah ( يقيمون ) dan masih bagian dari shilah maushul ( الذين )
يُنفِقُونَ
Huruf wau ( و ) adalah huruf athaf, Isim maushul diathafkan kepada isim maushul yang pertama. keduanya termasuk dari suluk orang-orang yang bertakwa
والَّذِينَ
Fi`il mudhori` dirofa`kan, dan huruf wau ( و ) adalah fa`il. Jumlah ini adalah shilah maushul.
يُؤْمِنُونَ
Jar majrur berkaitan dengan ( يؤمنون )
بِمَا
Fi`il madli mabni majhul, naib fa`ilnya dhomir yang tersembunyi takdirnya adalah ( هو ) kembali kepada (  ما ) yakni Al-Qur'an. Jumlah ini adalah shilah maushul.
أُنزِلَ
Jar majrur berkaitan dengan ( انزل )
إِلَيْكَ
Huruf wau ( و ) adalah huruf athaf dan kalimah ( ما ) diathafkan kepada ( بما انزل اليك )
وَمَا
Shilah maushul ( ما )
أُنزِلَ
Jar majrur berkaitan dengan kalimah yang dibuang berkedudukan sebagai hal
مِن قَبْلِكَ
Huruf wau ( و ) adalah huruf athaf, jar majrur berkaitan dengan ( يوقنون )
وَبِالآخِرَةِ
Dhomir munfashil berkedudukan sebagai mubtada
هُمْ
Fi`il mudhori` dirofa`kan. Huruf wau ( و ) adalah fa`ilnya. Jumlah ismiyah diathafkan kepada jumlah fi`liyah yakni ( ومما رزقناهم ينفقون ).
يُوقِنُونَ
Isim Isyaroh mabni kasroh berkedudukan rofa` sebagai mubtada
أُوْلَـئِكَ
Jaar majrur berkaitan dengan kalimah yang dibuang sebagai khobar dari kalimah ( اولئك )
عَلَى هُدًى
Jar majrur berkaitan dengan kalimah yang dibuang sebagai sifat dari kalimah ( هدى )
مِّن رَّبِّهِمْ
اولئك ) sebagai mubtada, ( هم ) dhomir fashl (pemisah) dan tidak berkedudukan dalam i`rab
وَأُوْلَـئِكَ هُمُ
Khobar ( اولئك ) atau boleh mengi`rab ( هم ) sebagai mubtada dan ( المفلحون ) khobarnya. Jumlah ismiyah ini menjadi khobar ( اولئك )
الْمُفْلِحُونَ
Semoga bermanfaat, Al Fatihah
sumber : I`rabul Qurán wa Bayanuh  J. 1, H. 23

Sabtu, 13 Januari 2018

Istiadzah

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
I`rab

Fi`il Mudhori` berkedudukan Rofa`. Ia adalah fi`il mu`tal ajwaf karena `ain fi`ilnya huruf wau ( و ). asalnya ( اعوذ ) mengikuti wazan ( افعل ). Dhomah pada huruf wau ( و ) terasa berat sehingga dipindahkan ke huruf `ain ( ع ) jadilah ( اعوذ ). Fa`ilnya berupa dhomir yang tersembunyi yaitu ( انا )
اعوذ
Jar majrur, berkaitan dengan kalimah ( اعوذ )

بالله
Jar majrur, berkaitan dengan kalimah ( اعوذ ). Kalimah ( من ) bermakna ibtidail ghoyah sebagaimana ( الى ) bermakna intihail ghoyah. Jika ada yang berkata:
( لزيد من الحائط الى الحائط ) maka jumlah tersebut menjelaskan 2 batas tembok yang dimiliki Zaid. Jika ada yang berkata:
( لزيد علي من واحد الى عشرة ) maka ada kemungkinan yang dimaksud adalah delapan, jika mengecualikan dua titik angka tersebut. Bisa jadi juga sepuluh jika memasukan dua titik angka tersebut. Atau bisa jadi sembilan jika memasukan satu titik angka tersebut dan mengecualikan titik angka yang lain.
الشيطان
Na`at / sifat yang hakiki dari ( الشيطان ).
الرجيم
Keseluruhan, jumlah Isti`adah di atas adalah awal pembicaraan / kalimah. Semoga bermanfaat, Al Fatihah.
sumber : I`rabul Qurán wa Bayanuh  J. 1, H. 7

Rabu, 10 Januari 2018

Biografi Syaikh Muhyiddin Ad Darwisy

Syaikh Muhyiddin Ad Darwisy

Beliau dilahirkan di Homs, Syuriah pada tahun 1908 M. Belajar secara Talaqqi di Ibtidaiyyah sampai Tsanawiyyah di beberapa madrasah sekitar Homs. Selanjutnya meneruskan studi perguruan tinggi di Damaskus. Setelah itu beliau menjadi pengajar Bahasa Arab di berbagai madrasah kerajaan kurang lebih 40 tahun.
Disamping mengajar beliau juga menulis karya-karya ilmiah di antaranya :
تقويم اليد و اللسان, ديوان ديك الجن الحمص, الصور الفنية المقتبسة من القران الكريم.
Bahkan selama 20 tahun beliau 'mewakafkan' diri untuk menulis kitab I`rabul Qurán wa Bayanuh (اعراب القران و بيانه). Dari kitab ini pula tergambar keluasan ilmu beliau terutama dalam bidang kesusastraan Arab
Semasa hidupnya beliau berakhlak mulia. Dengan segala upaya beliau menyembunyikan kefakiran dan kesengsaraan yang dialaminya. Setiap kali keluar menemui masyarakat sekitar pasti disertai dengan wajah yang ceria dan gembira. sehingga orang-orang menyangka beliau hidup berkecukupan.
Di usianya yang ke 74, beliau menghadap Ilahi Rabbi. Tepatnya pada tanggal 9 September 1982 M dan dikebumikan di Bandar-Homsy, Syuriah. Inilah biografi singkat syaikh Muhyiddin Ad Darwisy, semoga karya-karya beliau selalu memberikan manfaat dan keberkahan bagi siapa pun yang mempelajarinya, Aamiin, Al Fatihah.